Minggu, 29 Juni 2014

indolivestock 2014 JCC

FAPET GOES TO INDOLIVESTOCK AT JCC

Ini nih acara yang paling ditunggu-tunggu setiap tahun oleh anak peternakan. Acara Indolivestock yang diadakan di JCC mulai tanggal 18-20 Juni 2014 dukung sekitar 18 perusahaan ternama di Indonesia. Acara Indolivestock  2014 merupakan event tahunan yang menyelenggarakan pameran mengenai teknologi, edukasi, dan program kewirausaahan dibidang perikanan, kedokteran hewan, dan tentunya peternakan. Pada tanggal 19 Juni 2014, kami dari kloter 2 berkunjung ke JCC untuk memenuhi acara wajib tersebut. Kami berkumpul di ATM Center pukul 6.30, kemudian kami berangkat pukul 7.30 setelah dimobilisasi oleh Kak Leo dan Kakak-kakak Fapet 49.
Pukul 10.00 kami sampai di JCC, kemudian kami menunggu untuk dibagikan kartu tanda peserta yang dibagikan oleh Kak Igun dan kawan-kawan. Kami mendapatkan tugas dari kak Igun dan kawan-kawan untuk mewawancarai 5 perusahaan yang bergerak dibidang peternakan sesuai nama AK, dua universitas, dan wajib berkunjung ke stand IPB. Tugas-tugas tersebut lalu dishare lewat blog masing-masing sebagai tugas ngabarek dalam rangkaian MPF. Kemudian, setelah dimobilisasi kami langsung berpencar untuk mencari informasi dalam bidang peternakan, serta mewawancarainya.
Kelompok AK 10 bernama sapi jabres, yaitu nama sapi dari persilangan sapi jawa dan sapi brebes. Kami mewawancai yang pertama adalah fakultas peternakan IPB, kemudian BFC Feed Solutions, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan, UGM, UNSOED, Singosari, Grains Indonesia, Asosiasi Himpunan Masyarakat Perkelincian Indonesia.
1. Fakultas Peternakan IPB
            Bapak Bramada mengatakan bahwa “ trend saat ini yang berkembang di IPB adalah produksi, budidaya, dan bahan baku untuk ternak ayam. Selain itu, IPB memiliki beberapa program wisata yang berbasis pendidikan peternakan, walaupun berbasis peternakan tetapi kita tetap mengandung pertanian. Ide yang muncul dilatar belakangi oleh potensi kandang, lapang yang luas, kelengkapan sarana ternak, dan memiliki konsep bukan hanya sekedar mengembangkan wisata tetapi promosi ternak ke luar ke arah usaha peternakan.
2. BFC Feed Solutions
        BFC Feed Solutions ini merupakab perusahaan yang bergerak dibidang peternakan khususnya unggas, perusahaan ini baru berjalan sekitar 1 tahun. Perusahaan tersebut berasal dari Australia, walaupun lebih mengutamakan unggas, tetapi perusahaan ini bergerak juga pada bidang pedaging seperti sapi dan kambing.
3. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan
            Direktorat Jendral Peternakan  dan Kesehatan Hewan ini berhubungan dengan ternak dalam lingkup laboratorium. Menurut Elok Kania, untuk mengembangkan peternakan di Indonesia saat ini pemerintah sudah memiliki program penyuluhan  pengobatan hewan, pengujian mutu, peningkatan produksi (hormon), keamanan pangan. Menurut drh. Armin Riandi, perusahaan besar dan kecil harus memperhatikan biaya dan keuntungan.
4. UGM
            Fakultas Peternakan UGM menurut Mukhsin, terbagi menjadi empat jurusan yang terdiri dari sosial peternakan, teknologi peternakan, nutrisi peternakan, dan produksi peternakan. UGM memiliki 13 laboratorium yang terdiri dari 2 lab sosial, 4 lab nutrisi, dan sisanya untuk produksi dan teknologi. Jumlah mahasiswa tiap kelas terdiri dari 60 mahasiswa. UGM memiliki sekitar 10 organisasi bidang peternakan.
5. Singosari
     Menurut Sarastina, Singosari ini bergerak pada bidang produksi ternak terbesar. Perusahaan ini memiliki kendala seperti masyarakat Indonesian dalam pendataan komoditas ternak masih terdapat miss. Komoditas sapi di Indonesia saat ini sekitar 13-14 juta ekor asal Indonesia dan mayoritas adalah sapi bali.
6. UNSOED
             Pendidikan Unsoed menurut salah satu mahasiswanya lumayan bagus, dan lebih mengutamakan praktikum di kandang. Kegiatan mahasiswa Unsoed adalah berbisnis susu sapi dan kambing etawa. Selain bisnis susu, bisnis telur asin asap menjadi salah satu penunjang perekonomiannya, selain dijual di dalam negeri saat ini sudah merambah ke luar negeri saperti negara tetangga kita Malaysia.
7. Grains Indonesia
            Grains Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada pakan ternak berbahan baku ikan laut. Menurut Ramzi, bahan baku dari ikan itu banyak mengandung Omega 3 dan lemak hewani. Manfaat kandungan tersebut untuk meningkatkan produktivitas telur dengan protein tinggi. Perusahaan ini telah bergerak selama 16 tahun dilatar belakangi oleh komoditas ikan di Indonesia yang tinggi sehingga ikan tersebut dibuat tepung ikan untuk pakan pedaging.
8. Asosiasi Himpunan Masyarakat Perkelincian Indonesia

            Himpunan tersebut bermula pada potensi kelinci di Indonesia kurang. Jika dilihat produksi kelinci sangatlah cepat, jika kita memiliki 10 ekor betina dalam satu tahun kita dapat membeli satu ekor sapi pedaging. Saat ini komoditas kelinci akan dilakukan di daerah Jakarta. Cara memelihara kelinci sangatlah mudah, dengan suhu dibawah 20oC, dan pemberian pakan yang bernutrisi tinggi seperti daun wortel maka kelinci itu akan hidup sehat dan tumbuh besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar